- Home>
- Information >
- Simak, Jangan-jangan Selama Ini Anda Keliru Soal Tidur
05 February 2015
Berapa lama anda menghabiskan waktu untuk tidur setiap harinya? Pernahkah memikirkan kembali apakah durasi waktu tidur anda ini sudah benar atau malah keliru. Untuk mengetahuinya, ada baiknya simak hasil studi dari National Sleep Foundation (NSF) Amerika Serikat yang melakukan pembaharuan terkait rekomendasi tidur ideal bagi tiap jenjang usia berikut ini.
Hasil Ini diketahui setelah mereka melakukan penelitian lebih dalam
yang melibatkan 18 ahli meliputi ahli di bidang kajian tidur, anatomi,
psikologi, pediatri, neurolog, gerontolog dan gynaecology. Adapun mereka
butuh waktu dua tahun untuk memperoleh kesimpulan ini.
Berdasarkan studi tersebut, diketauhi bahwa mereka yang berusia antara empat bulan hingga usia 17 tahun, membutuhkan waktu tidur lebih lama dari yang sebelumnya direkomendasikan.
Bagaimana dengan jenjang usia lainnya?
1. Bayi baru lahir berusia antara 0-3 bulan direkomendasikan tidur antara 14 - 17 jam setiap harinya. Angka ini bertambah dari rekomendasi sebelumnya yakni 12 jam per hari.
2. Bayi usia 4 - 11 bulan direkomendasikan tidur selama 12 - 15 jam per hari. Sebelumnya direkomendasikan antara 14 - 15 jam per hari.
3. Anak berusia 1-2 tahun direkomendasikan tidur antara 11 - 14 jam per hari, sebelumnya hanya direkomendasikan selama 12 - 14 jam per hari.
4. Anak usia dini 3 - 5 tahun, direkomendasikan tidur selama 10 - 13 jam per hari. Sedangkan sebelumnya direkomendasikan 11 - 13 jam per hari.
5. Anak usia 6 - 13 tahun direkomendasikan untuk tidur selama 9 - 11 jam per hari. Sementara sebelumnya direkomendasikan tidur selama 10 - 11 jam per hari.
6. Remaja usia 14 - 17 tahun direkomendasikan untuk tidur 8 - 10 jam per hari. Sebelumnya direkomendasikan tidur selama 8,5 - 9,5 jam per hari.
7. Dewasa usia 18 - 25 tahun direkomendasikan tidur 7 - 9 jam per hari.
8. Dewasa usia 26 - 64 tahun tidak ada perubahan rekomendasi yakni selama 7 - 9 jam per hari.
9. Lansia usia diatas 65 tahun direkomendasikan untuk tidur selama 7-8 jam per hari.
"Ini merupakan kali pertama adanya organisasi profesional yang benar-benar merinci kategorisasi waktu tidur berdasarkan rentang usia dan berdasarkan kajian keilmuan, keamanan, kesehatan, dan tentu saja literatur ilmu lainnya," jelas Charles Czeisler, dari NSF sebagaimana dikutip dari Dailymail.
Berdasarkan studi tersebut, diketauhi bahwa mereka yang berusia antara empat bulan hingga usia 17 tahun, membutuhkan waktu tidur lebih lama dari yang sebelumnya direkomendasikan.
Bagaimana dengan jenjang usia lainnya?
1. Bayi baru lahir berusia antara 0-3 bulan direkomendasikan tidur antara 14 - 17 jam setiap harinya. Angka ini bertambah dari rekomendasi sebelumnya yakni 12 jam per hari.
2. Bayi usia 4 - 11 bulan direkomendasikan tidur selama 12 - 15 jam per hari. Sebelumnya direkomendasikan antara 14 - 15 jam per hari.
3. Anak berusia 1-2 tahun direkomendasikan tidur antara 11 - 14 jam per hari, sebelumnya hanya direkomendasikan selama 12 - 14 jam per hari.
4. Anak usia dini 3 - 5 tahun, direkomendasikan tidur selama 10 - 13 jam per hari. Sedangkan sebelumnya direkomendasikan 11 - 13 jam per hari.
5. Anak usia 6 - 13 tahun direkomendasikan untuk tidur selama 9 - 11 jam per hari. Sementara sebelumnya direkomendasikan tidur selama 10 - 11 jam per hari.
6. Remaja usia 14 - 17 tahun direkomendasikan untuk tidur 8 - 10 jam per hari. Sebelumnya direkomendasikan tidur selama 8,5 - 9,5 jam per hari.
7. Dewasa usia 18 - 25 tahun direkomendasikan tidur 7 - 9 jam per hari.
8. Dewasa usia 26 - 64 tahun tidak ada perubahan rekomendasi yakni selama 7 - 9 jam per hari.
9. Lansia usia diatas 65 tahun direkomendasikan untuk tidur selama 7-8 jam per hari.
"Ini merupakan kali pertama adanya organisasi profesional yang benar-benar merinci kategorisasi waktu tidur berdasarkan rentang usia dan berdasarkan kajian keilmuan, keamanan, kesehatan, dan tentu saja literatur ilmu lainnya," jelas Charles Czeisler, dari NSF sebagaimana dikutip dari Dailymail.
Tag :
Information
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments