• 05 February 2015



    Ini Beberapa Penyakit Kanker Akibat Rokok Elektrik
    Rokok elektrik telah banyak dipakai oleh beberapa perokok. Tak jarang, ada anggapan perokok memilih rokok elektrik dengan pertimbangan lebih aman untuk kesehatan.

    Namun anggapan itu dibantah pakar di Intitut Kanker Huntsman, Universitas Utah, AS, Jonathan Boltax.

    Melansir Scienceblog, Kamis 5 Februari 2015, riset peneliti yang telah dipublikasikan pada jurnal The New England Journal of Medicine, menemukan saat rokok elektrik digunakan dalam tegangan tinggi, maka akan mengeluarkan formaldehida dalam konsentrasi yang tinggi.

    Formaldehida atau formalin merupakan zat kimia pemicu kanker (karsinogen) yang meningkakan risiko leukimia, limfoma, kanker hidung dan kanker sinus.

    "Itu sudah terlihat pada orang-orang yang bekerja di kawasan industri, yang mengalami peningkatan paparan (rokok elektrik)," jelas Boltax.

    Ia membantah persepsi orang yang merokok elektrik aman dari kesehatan. Menurutnya banyak tak mengetahui dan perlu mendapatkan pendalaman soal bahaya rokok elektrik.

    Peneliti menegaskan rokok elektrik memaparkan formalin yang lebih berbahaya.

    "Agen yang melepaskan formalin bisa tersimpan lebih efektif pada saluran pernafasan dibandingkan dengan formalin gas, sehingga membawa faktor risiko lebih tinggi untuk kanker," katanya.

    Ia menambahkan konteks yang harus benar-benar disadari adalah efek samping dalam jangka panjang.

    "Kita tak tahu apa efek jangka panjang dari rokok elektrik. Apa efek samping 10 hingga 20 tahun," imbuhnya.

    Kekhawatiran peneliti juga melihat kenyataan makin banyak remaja yang menggunakan rokok elektrik. Data laporan Departemen Kesehatan Utah, Amerika Serikat menunjukkan 12 persen dari remaja Utah telah mencoba rokok elektrik pada tahun sebelumnya

    http://teknologi.news.viva.co.id

    0 comments

  • Nisekoi Template Designed by Johanes Djogan

    ©2016 - ReDesigned By Ani-Sudo