- Home>
- Information >
- Sedikit Info + Saran Untuk Para Peroko Dan Sedikit Tentang SIANIDA
Untuk Kalian Para Peroko Berusahalah berhenti
Karna Roko Memiliki Kandungan Sianida
Tapi Itu Tidak Terlalu Berbahaya
Jika Anda Peroko Berat Ushakan Didampingi Air Putih untuk mencegah hal yang tidak diinginkan
Sianida juga ada pada asap motor jadi tutuplah hidung dan mulut jika didekat motor berasap
Sianida memang bermanfaat untuk berbagai kebutuhan manusia namun saat menggunakan senyawa ini juga harus berhati-hati karena bisa saja senyawa ini menggangu kesehatan
Gejala-gejala Keracunan
Ketika kita kontak dengan racun, maka kita disebut terpejani racun.
Efek dari suatu pemejanan, sebagian tergantung pada berapa lama kontak
dan berapa banyak racun yang masuk dalam tubuh, sebagian lagi tergantug
pada berapa banyak racun dalam tubuh yang dapat dikeluarkan. Selama
waktu tertentu pemejanan dapat terjadi hanya sekali atau beberapa kali
(Henry, 1997).
Setelah terpejan sianida, gejala yang paling
cepat muncul adalah iritasi pada lidah dan membran mukus serta suara
desir darah yang tidak teratur. Gejala dan tanda awal yang terjadi
setelah menghirup HCN atau menelan garam sianida adalah kecemasan, sakit
kepala, mual, bingung, vertigo, dan hypernoea, yang diikuti dengan
dyspnoea, sianosis, hipotensi, bradikardi, dan sinus atau aritmea AV
nodus (Meredith, 1993). Onset yang terjadi secara tiba-tiba dari efek
toksik yang pendek setelah pemaparan sianida merupakan tanda awal dari
keracunan sianida. Symptomnya termasuk sakit kepala, mual, dyspnea, dan
kebingungan. Syncope, koma, respirasi agonal, dan gangguan
kardiovaskular terjadi dengan
cepat setelah pemaparan yang berat (Olson, 2007).
Dalam keracunan stadium kedua, tampak kecemasan berlebihan, koma, dan
terjadi konvulsi, kejang, nafas tersengal-sengal, kolaps kardiovaskular,
kulit menjadi dingin, berkeringat, dan lembab. Nadi menjadi lemah dan
lebih cepat. Tanda terakhr dari toksisitas sianida meliputi hipotensi,
aritmia kompleks, gagal jantung, udem pada paru-paru dan kematian
(Meredith, 1993).
Warna merah terang pada kulit atau tidak
terjadinya sianosis, jarang terjadi dalam keracunan sianida. Secara
teoritis tanda ini dapat dijelaskan dengan adanya kandungan yang tinggi
dari oksihemoglobin, dalam venus return, tetapi dalam keracunan berat,
gagal jantung dapat dicegah. Kadang-kadang sianosis dapat dikenali
apabila pasien memiliki bintik merah muda terang (Meredith, 1993).
Sifat Efek Racun
Pada dasarnya hanya terdapat dua jenis sifat efek toksik zat beracun,
yakni terbalikkan atau tak terbalkkan. Ciri khas dari wujud efek toksik
yang terbalikkan yaitu : (1) bila kadar racun yang ada pada tempat aksi
atau reseptor tertentu telah habis, maka reseptor tersebut akan kembali
ke kedudukan semula (2) efek toksik yang ditimbulkan akan cepat kembali
normal, dan (3) ketoksikan racun bergantung pada takaran serta kecepatan
absorpsi, distribusi, dan eliminasi racunnya. Ciri khas dari wujud efek
toksik yang tak terbalikkan yaitu : (1) kerusakan yang terjadi sifatnya
menetap (2) pemejanan berikutnya dengan racun akan menimbulkan
kerusakan yang sifatnya sama sehingga memungkinkan terjadinya penumpukan
efek toksik dan (3) pemejanan dengan takaran yang sangat kecil dalam
jangka panjang akan menimbulkan efek toksik yang seefektif dengan yang
ditimbulkan oleh pemejanan racun dengan takaran besar dalam jangka
pendek (Donatus, 1990).
Efek Sianida Bagi Tubuh Dan Pengobatan
Sebenarnya asam sianida yang kadang disebut asam biru. Walaupun sianida
dapat mengikat dan menginaktifkan beberapa enzim, tetapi yang
mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya histotoxic anoxia adalah
karena sianida mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom oksidase
sehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik.
Sebagai akibatnya hanya dalam waktu beberapa menit akan mengganggu
transmisi neuronal, tetapi kematian yang disebabkan oleh sianida jarang
ditemukan pada orang-orang yang bekerja dalam laboratorium kimia yang
memiliki akses dengan potassium atau sodium sianida. Dosis minimum yang
dapat menyebabkan kematian berkisar 200 mg dari potasium atau sodum
sianida.
Gas hidrogen sianida adalah berada dalam keadaan fatal
secara berkala pada keadaaan konsentrasi atmosfer 270 ppm. Sianida
secara normal ditemukan dalam tekanan darah yang rendah, yaitu 0,016
mg/L bagi yang tidak merokok dan 0,041 mg/L bagi perokok. Tes darah
untuk memeriksa kadar sianida harus dilakukan sesegera mungkin
ketika tingkat sianida meningkat atau menurun tergantung pada metode
reserpasi dan atau penyimpanan dan waktu pengumpulannya (Nita dkk,
2005)
Inhalasi
Sisa pembakaran produk sintesis yang
mengandung karbon dan nitrogen seperti plastik akan melepaskan sianida.
Rokok juga mengandung sianida, pada perokok pasif dapat ditemukan
sekitar 0.06µg/mL sianida dalam darahnya, sementara pada perokok aktif
ditemukan sekitar 0.17 µg/mL sianida dalam darahnya. Hidrogen sianida
sangat mudah diabsorbsi oleh paru, gejala keracunan dapat timbul dalam
hitungan detik sampai menit. Ambang batas minimal hydrogen sianida di
udara adalah 2-10 ppm, tetapi angka ini belum dapat memastikan
konsentrasi sianida yang berbahaya bagi orang disekitarnya. Selain itu,
gangguan dari saraf-saraf sensoris pernafasan juga sangat terganggu.
Mata
Paparan hidrogen sianida dapat menimbulkan iritasi pada mata dan kulit.
Muncul segera setelah paparan atau paling lambat 30 sampai 60 menit.
Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada saat bekerja sehingga cairan
sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka bakar.
Saluran pencernaan
Tertelan dari hidrogen sianida sangat fatal. Karena sianida sangat
mudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Tidak perlu melakukan atau
merangsang korban untuk muntah, karena sianida sangat cepat berdifusi
dengan jaringan dalam saluran pencernaan.
info yang saya dapat dari berbagai macam
0 comments