- Home>
- Information , Sharing Tips'N'Trick >
- Mengenal Polonium, Racun Paling Kejam Pembunuh Arafat
Hasil otopsi tim peneliti dari Swiss menyimpulkan
bahwa Yasser Arafat tewas karena racun polonium. Tidak banyak yang
mengetahui soal racun ini, karena selain langka, sangat sulit diperoleh.
Menurut laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), seperti dilansir Al-Jazeera,
polonium adalah serbuk besi lembut berwarna perak yang ditemukan di
bijih uranium. Isotop polonium-210 yang ditemukan di tubuh Arafat
memiliki partikel alfa radioaktif yang sangat tinggi.
Namun, daya
jangkau racun ini di udara sangat sempit, hanya beberapa centimeter.
Polonium juga sangat mudah dihentikan, bahkan oleh secarik kertas
ataupun kulit, jika terbang. Namun, ceritanya akan lain jika benda ini
masuk ke dalam tubuh.
Dosis kecil polonium-210 atau 0,1
mikrogram, seperti sebutir debu, bisa menyebabkan kematian jika masuk ke
tubuh, baik melalui makanan atau cairan lainnya. Disebutkan
polonium-210, 250 miliar kali lebih beracun ketimbang sianida.
Polonium
adalah hasil turunan dari proses pengayaan nuklir. Zat ini tercipta
dengan membombardir isotop bismuth-209 dengan neutron di reaktor nuklir.
Hanya sekitar 100 gram diproduksi tiap tahunnya, hampir semuanya di
Rusia.
Pada awal pengembangan senjata nuklir, zat ini digunakan
sebagai pemicu ledakan bom atom. Belakangan, polonium digunakan untuk
sumber energi satelit dan pesawat ulang-alik.
Itulah sebabnya, polonium sangat langka, karena biasanya dimiliki
hanya oleh negara pengembang senjata nuklir. Israel diduga salah
satunya. Polonium sulit didapatkan seseorang tanpa memiliki akses ke
fasilitas reaktor. Selain itu, penanganan zat ini tidak sembarangan.
Gejala orang yang terkena polonium mirip seperti paparan racun radiasi, sangat menyakitkan.
Selain
Arafat, hanya segelintir orang yang dilaporkan tewas karena racun ini.
Salah satu kasus yang terkenal adalah tewasnya Alexander Litvinenko,
mantan agen KGB Uni Soviet yang membelot dan mencari suaka di Inggris.
Dia
tewas pada November 2006, tiga minggu setelah bertemu beberapa orang
Rusia di hotel Millenium London. Menurut penyidik di Inggris, Litvinenko
dibunuh dengan racun polonium yang dimasukkan ke dalam cangkir tehnya.
0 comments